Minggu, 21 Desember 2014

VirtualBox

Menggunakan VirtuaBox Simulator Menggunakan Ubuntu



Virtualbox adalah sebuah software atau perangkat lunak buatan dari perusahaan Oracle yang dapat digunakan untuk mambuat lingkungan virtual perangkat keras komputer. Dengan begitu, bagi kita yang ingin melakukan troubleshooting, bisa menggunakan virtualbox yang seolah-olah memiliki komputer baru untuk diterapkan di kondisi riil. Software virtualbox ini dapat anda download secara free di website resminya yang beralamat (URL) di https://www.virtualbox.org. Di website resmi tersebut anda dapat memilih file instalasi yang sesuai dengan platform yang anda gunakan. Ada beberapa tipe paket instalasi dari beberapa platform, diantaranya adalah untuk platform Windows, Linux, MacOS dan Solaris, atau anda bisa juga melakukan compile file instalasinya langsung dari source code nya.

Di tutorial kali ini, saya tidak akan membahas bagaimana melakukan instalasi virtualbox, melainkan bagaimana konfigurasi virtualbox tersebut sebelum memulai simulasi instalasi sistem operasi Ubuntu di dalam virtualbox. Untuk melakukan instalasi di dalam virtualbox, saya menggunakan virtualbox dengan versi terbaru saat ini (versi 4.3.6). Berikut langkah-langkahnya:

1. Silakan buka aplikasi virtualbox, sehingga anda akan mendapati tampilannya seperti yang di tunjukkan pada gambar di bawah ini:

2. Kemudian klik new untuk membuat lingkungan virtual mesin yang baru sehingga tertampil seperti pada gambar di bawah ini:

Beri nama virtual mesin anda, kemudian pilih type dan versi seusuai gambar di atas

3. Kemudian anda akan diminta membuat alokasi memory (RAM) virtual yang akan anda gunakan nantinya, sesuaikan dengan kapastias RAM di komputer anda seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


saran saya maksimal separuh dari alokasi total RAM di komputer anda

4. Kemudian anda akan diminta membuat virtual harddisk untuk mesin virtual anda seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


di tahap ini, saya tidak membuat virtual hard drive sama sekali, sehingga muncul error seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


kemudian saya klik continue

5. Setelah selesai, anda akan melihat tampilan seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah, dimana anda telah selesai membuat seuahmeisn virtual dengan platform Ubuntu:

6. Silakan klik Setting di sebelah tombol New di pojok kiri atas sehingga tertampil seperti pada gambar di bawah, untuk melakukan setting jaringan, hardisk dan memasukkan Image Sistem operasi (ISO) Ubuntu:


7. Klik bagian storage untuk menambah hardisk sehingga tertampil seperti pada gambar di bawah:


8. Kemudian klik bagian Controller SATA seperti pada gambar di bawah kemudian klik icon harddisk+ di sebelah kanan menu Controller: SATA seperti pada gambar di bawah:


9. Kemudian anda kan diberi opsi apakah akan membuat virtual harddisk baru atau mengambil dari virtual harddisk yang sudah ada? Disini silakan anda pilih Create new Disk seperti pada gambar di bawah:


10. Kemudian silakan pilih opsi VHD seperti pada gambar di bawah:


11. Anda akan diminta memilih kapasitas storage virtual harddisk anda akan menggunakan alokasi dinamis atau fixed, disini saya memilih fixed size seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


12. Beri nama virtual harddisk anda, kemudian simpan di folder yang anda inginkan, berikan kapasitas virtual harddisk anda yang sekiranya cukup untuk anda melakukan simulasi instalasi Ubuntu, disini saya mengalokasikan space virtual harddisk yang saya buat sebesar 4,3GB seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


klik create dan silakan tunggu tampilan loading di bawah hingga selesai:


jika berhasil, maka akan tertampil seperti pada gambar di bawah:

13. Masih di tampilan yang sama, silakan klik CD/DVD Drive pada ujung sebelah kanan untuk memasukkan image sistem operasi Ubuntu seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


Jika berhasil memasukkan image anda ke dalam virtual CD/DVD ROM, maka image tersebut akan tertampil seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:
14. Kemudian klik Network untuk mengaktifkan kartu jaringan di mesin virtual anda dengan mencentang “Enable Network Adapter” seperti yang di tunjukkan pada gambar di bawah:


Dengan mencentang opsi tadi, maka jika komputer fisik anda terhubung ke internet, maka secara otomatis, anda juga bisa melakukan browsing dari mesin virtual anda, lalu klik OK, sehingga tertampil seperti pada gambar di bawah ini:


15. Dengan begitu, mesin virtual anda telah siap untuk dijalankan dengan mengeklik tombol START di sebelah tombol SETTING, sehingga menjalankan image Ubuntu yang tadi anda masukkan untuk memulai simulasi instalasi di mesin virtual anda, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah:


Selasa, 25 November 2014

Git



Pengertian Git

Git adalah perangkat lunak pengontrol versi atau proyek manajemen kode perangkat lunak yang diciptakan oleh Linus Torvalds, yang pada awalnya ditujukan untuk pengembangan kernel Linux. Desain Git terinspirasi oleh BitKeeper dan Monotone Git pada awalnya hanya dirancang sebagai mesin tingkat rendah yang dapat digunakan oleh tampilan muka (front end) lain seperti Cogitoatau StGIT. Namun selanjutnya proyek inti Git telah berkembang menjadi pengontrol revisi lengkap yang dapat digunakan langsung. Saat ini, beberapa perangkat lunak terkenal menggunakan Git sebagai pengontrol revisinya, antara lain kernel Linux,Server X.org, pengembangan inti OLPC (One Laptop per Child), serta kerangka kerja web Ruby on Rails
Pemeliharaan perangkat lunak Git saat ini diawasi oleh Junio Hamano. Dirilis di bawah Lisensi Publik Umum GNU versi 2, Git adalah suatu perangkat lunak bebas.
Langkah - langkah Instalasi Git dan Upload Proyek ke GitHub
    1. Buat terlebih dahulu akun di Github.com.
    2. Downloadl software Git di http://git-scm.com/downloads, sesuaikan dengan sistem operasi yang kamu gunakan. Saya menggunakan Windows, kemudian install
    3. Masuk ke direktori tempat proyek PHP kalian berada, misal “C:/XAMPP/htdocs/ProyekRuletheworld“. ini yang akan kita masukkan ke repository Git dan kita upload ke Github
    4. Untuk pengguna Windows klik kanan didalam folder ProyekRuletheworld dan pilih Git Bash. Berikut adalah gambarnya


    1. Lakukan inisialisasi dengan mengetikkan perintah berikut pada Git Bash tadi
      1git init
      Perintah tersebut akan membuat sebuah repository lokal untuk proyek kita
    2. Langkah berikutnya adalah memasukkan file-file source code serta folder pada proyek kedalam staging area, yaitu suatu kondisi dimana file serta folder source code dimasukkan ke dalam repository namun dalam keadaan temporary, belum disimpan. Untuk melakukannya gunakan perintah berikut
      1git add *
    3. Setelah itu kita siap untuk menyimpan source code kita kedalam repository. Ketikkan perintah berikut
      1git commit -m "Commit Pertama, Versi 1"
      Perintah diatas akan menyimpan source code kita sekaligus memberikan catatan supaya mudah kita ingat
    4. Sekarang login ke Github.com dan buatlah sebuah repository baru dengan mengeklik tombol yang terletak pada kanan atas. Perhatikan gambar berikut

    5. Buat repository dengan nama “Ruletheworld” misalnya


Kamis, 30 Oktober 2014

Customer Relationship Management (CRM)

I. Pengertian CRM

CRM atau Customer Relationship Management merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi dua arah di antara mereka. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek.

CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan. Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media. Melalui sistem yang menerapkan CRM, perusahaan membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka.

CRM didefinisikan sebagai integrasi dari strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi. CRM menyimpan informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut.

II. Fungsi CRM

Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
2. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
4. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
5. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
6. Menangani keluhan/komplain pelanggan
7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
8. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.

Oleh karena itu agar sebuah sistem CRM dapat menjalankan fungsinya,maka diperlukan :

1. Perencanaan bisnis yang matang
2. Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM
3. Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan
4. Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan CRM
5. Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari system CRM seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi. 

III. Tujuan CRM

Menurut Caesar, tujuan CRM yaitu :

1. Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan.
3. Mendukung proses penjualan berulang kepada pelanggan.


IV. Proses Instalasi SuiteCRM

1. Download file SuiteCRM dari suitecrm.com (download file SuiteCRM terbaru). 
2. Salin file SuiteCRM ke server web Anda. 
3. Instal SuiteCRM dengan mengikuti wizard instalasi SuiteCRM. 



Selasa, 23 September 2014

Business Process as a Service

Pengertian Business Process as a Service

Proses Bisnis sebagai Layanan (BPaaS) adalah setiap jenis proses bisnis horizontal atau vertikal yang disampaikan berdasarkan model layanan awan. Layanan awan ini - yang meliputi Software sebagai Service (SaaS), Platform sebagai Layanan (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS) - karena itu tergantung pada layanan terkait. 

Perusahaan telah mengotomatisasi proses bisnis selama beberapa dekade. Awalnya, mereka dipaksa untuk melakukannya secara manual atau pemrograman. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan ingin memastikan bahwa sistem manajemen untuk pesanan mendongak pemeriksaan kredit sebelum mengeluarkan transaksi, perusahaan membangun bahwa permintaan ke dalam program. 

Dalam beberapa kasus, seluruh proses bisnis outsourcing perusahaan mungkin menerapkan proses secara manual atau melalui otomatisasi. Dengan munculnya komputasi awan, pendekatan ini mulai berubah. Semakin, perusahaan sedang melihat pendekatan berorientasi-layanan yang lebih kepada pelayanan. Daripada berasumsi bahwa Anda perlu paket aplikasi yang meliputi logika bisnis, data, dan proses, itu mungkin untuk memilih aplikasi proses yang tidak terikat ke satu aplikasi.

Selasa, 16 September 2014

PENGENALAN CLOUD COMPUTING


1. PENGERTIAN CLOUD COMPUTING
Komputasi awan (bahasa Inggriscloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaSWeb 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web denganperangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.

2. UTILITY COMPUTING
Utilitas komputasi adalah model penyediaan layanan di mana penyedia layanan membuat sumber daya komputasi dan manajemen infrastruktur yang tersedia untuk pelanggan yang diperlukan, dan biaya mereka untuk penggunaan khusus daripada flat rate. Seperti jenis lain dari komputasi on-demand (seperti komputasi grid), model utilitas berusaha untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber daya dan / atau meminimalkan biaya yang terkait. adalah kemasan sumber daya komputasi, seperti komputasi, penyimpanan dan jasa, sebagai layanan meteran. Model ini memiliki keuntungan dari rendah atau tidak ada biaya awal untuk mendapatkan sumber daya komputer; sebagai gantinya, sumber daya komputasi pada dasarnya sewaan. 
Ini pengemasan ulang dari layanan komputasi menjadi dasar dari pergeseran ke "on demand" komputasi, perangkat lunak sebagai layanan cloud dan model komputasi yang lebih disebarkan gagasan komputasi, aplikasi dan jaringan sebagai layanan. 
Ada beberapa skeptisisme awal tentang perubahan yang signifikan tersebut. Namun, model baru komputasi tertangkap dan akhirnya menjadi mainstream. 
IBM, HP dan Microsoft adalah pemimpin awal dalam bidang baru Utility Computing dengan unit bisnis mereka dan para peneliti yang bekerja pada arsitektur, pembayaran dan pengembangan tantangan model komputasi baru. Google, Amazon dan lain-lain mulai memimpin pada tahun 2008, saat mereka mendirikan layanan utilitas mereka sendiri untuk komputasi, penyimpanan dan aplikasi. 
Utilitas Computing dapat mendukung komputasi grid yang memiliki karakteristik perhitungan yang sangat besar atau puncak tiba-tiba dalam permintaan yang didukung melalui sejumlah besar komputer. 
"Utilitas komputasi" telah biasanya membayangkan beberapa bentuk virtualisasi sehingga jumlah penyimpanan atau daya komputasi yang tersedia jauh lebih besar dari komputer time-sharing tunggal. Beberapa server yang digunakan pada "back end" untuk membuat ini mungkin. Ini mungkin menjadi cluster komputer khusus khusus dibangun untuk tujuan yang disewakan, atau bahkan superkomputer kurang dimanfaatkan. Teknik menjalankan perhitungan tunggal pada beberapa komputer dikenal sebagai komputasi terdistribusi. 
Istilah "grid computing" sering digunakan untuk menggambarkan bentuk khusus dari komputasi terdistribusi, di mana node mendukung secara geografis didistribusikan atau lintas domain administrasi. Untuk memberikan layanan komputasi utilitas, perusahaan dapat "bundel" sumber daya anggota masyarakat untuk dijual, yang mungkin dibayar dengan sebagian dari pendapatan dari klien. 
Salah satu model, yang umum dalam aplikasi komputasi relawan, adalah untuk server pusat untuk mengeluarkan tugas untuk node yang berpartisipasi, pada perintah yang telah disetujui pengguna akhir (dalam kasus komersial, pelanggan yang membayar). Model lain, kadang-kadang disebut Virtual Organization (VO), Lebih terdesentralisasi, dengan organisasi membeli dan menjual sumber daya komputasi yang diperlukan atau saat mereka pergi menganggur. 
Definisi "utilitas komputasi" kadang-kadang diperluas untuk tugas-tugas khusus, seperti layanan web.

3. SEVICE ORIENTATION
Layanan orientasi adalah paradigma desain untuk membangun perangkat lunak komputer dalam bentuk jasa. Seperti paradigma desain lainnya (misalnya objek-orientasi), layanan-orientasi memberikan pendekatan yang mengatur untuk mengotomatisasi logika bisnis sebagai sistem terdistribusi. Apa yang membedakan layanan-orientasi adalah seperangkat prinsip-prinsip desain untuk memastikan cara yang melaksanakan pemisahan keprihatinan dalam perangkat lunak. Sebuah arsitektur berorientasi layanan (SOA) diatur oleh prinsip-prinsip ini. Menerapkan hasil layanan-orientasi dalam satuan perangkat lunak dibagi menjadi kemampuan operasional, masing-masing dirancang untuk memecahkan masalah individu. Unit ini memenuhi syarat sebagai layanan.
Layanan-orientasi telah menerima banyak perhatian sejak tahun 2005 karena manfaat yang menjanjikan. Ini termasuk peningkatan laba atas investasi, kelincahan organisasi dan interoperabilitas serta keselarasan yang lebih baik antara bisnis dan TI. Ini didasarkan berat pada paradigma desain sebelumnya dan meningkatkan mereka dengan standardisasi, kopling longgar dan keterlibatan bisnis. 

4. GRID COMPUTING
Computasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.
Definisi Grid Computing Menurut tulisan singkat Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
  • Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
  • Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
  • Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

5. HARDWARE VIRTUALISATION
Virtualisasi hardware atau platform virtualisasi mengacu pada penciptaan mesin virtual yang bertindak seperti komputer nyata dengan sistem operasi. Software dijalankan pada mesin-mesin virtual dipisahkan dari sumber daya perangkat keras yang mendasari. Sebagai contoh, sebuah komputer yang menjalankan Microsoft Windows mungkin host mesin virtual yang terlihat seperti sebuah komputer dengan sistem operasi Ubuntu Linux; Software berbasis Ubuntu dapat dijalankan pada mesin virtual. 

Dalam virtualisasi hardware, mesin host adalah mesin yang sebenarnya di mana virtualisasi berlangsung, dan mesin tamu adalah mesin virtual. Kata-kata tuan rumah dan tamu yang digunakan untuk membedakan perangkat lunak yang berjalan pada mesin fisik dari perangkat lunak yang berjalan pada mesin virtual. Perangkat lunak atau firmware yang menciptakan mesin virtual pada perangkat keras tuan rumah disebut hypervisor atau Virtual Machine Manager. 
Berbagai jenis virtualisasi hardware meliputi: 
  1. Virtualisasi lengkap: simulasi Hampir lengkap perangkat keras yang sebenarnya untuk memungkinkan perangkat lunak, yang biasanya terdiri dari sistem operasi tamu, untuk berjalan tanpa modifikasi. 
  2. Virtualisasi Partial: Beberapa tapi tidak semua dari lingkungan target simulasi. Beberapa program tamu, oleh karena itu, mungkin perlu modifikasi untuk berjalan dalam lingkungan virtual ini. 
  3. Paravirtualization: Lingkungan hardware tidak simulasi; Namun, program tamu dijalankan dalam domain terisolasi mereka sendiri, seolah-olah mereka berjalan pada sistem yang terpisah. Program Tamu harus secara khusus dimodifikasi untuk berjalan dalam lingkungan ini.
6. AUTONOMIC COMPUTING
Komputasi otonom mengacu pada karakteristik diri mengelola sumber daya komputasi terdistribusi, beradaptasi dengan perubahan yang tak terduga sementara bersembunyi kompleksitas intrinsik untuk operator dan pengguna. Dimulai oleh IBM pada tahun 2001, inisiatif ini akhirnya bertujuan untuk mengembangkan sistem komputer yang mampu manajemen diri, untuk mengatasi kompleksitas berkembang pesat komputasi sistem manajemen, dan untuk mengurangi hambatan yang kompleksitas pose untuk pertumbuhan lebih lanjut. 
Sistem ini membuat keputusan sendiri, dengan kebijakan tingkat tinggi; itu akan terus-menerus memeriksa dan mengoptimalkan status dan secara otomatis menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi. Sebuah kerangka kerja komputasi otonom terdiri dari komponen otonom (AC) berinteraksi satu sama lain. AC dapat dimodelkan dalam dua loop utama kontrol (lokal dan global) dengan sensor (untuk self-monitoring), efektor (untuk penyesuaian diri), pengetahuan dan perencana / adaptor untuk mengeksploitasi kebijakan berdasarkan diri dan lingkungan kesadaran. 
Didorong oleh visi tersebut, berbagai kerangka arsitektur berdasarkan komponen otonom "mengatur diri sendiri" baru-baru ini diusulkan. Tren sangat mirip baru-baru ini ditandai penelitian yang signifikan di bidang sistem multi-agent. Namun, sebagian besar dari pendekatan ini biasanya dipahami dengan arsitektur server terpusat atau berbasis klaster dalam pikiran dan sebagian besar menjawab kebutuhan mengurangi biaya manajemen daripada kebutuhan memungkinkan sistem software yang kompleks atau menyediakan layanan yang inovatif. Beberapa sistem otonom melibatkan agen mobile berinteraksi melalui mekanisme komunikasi longgar ditambah.
Perhitungan Otonomi berorientasi paradigma yang diusulkan oleh Jiming Liu pada tahun 2001 yang menggunakan sistem buatan meniru perilaku kolektif hewan sosial 'untuk memecahkan masalah komputasi sulit. Misalnya, optimasi koloni semut dapat dipelajari dalam paradigma ini.

7. SERVICE MODEL CLOUD COMPUTING
Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat storage hampir penuh, storage bisa ditambah dengan segera. Perusahaan yang menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.

Platform as a Service (PaaS)

Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.

Software as a Service (SaaS)

Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.

8. DEPLOYMENT MODEL
Awan swasta (Private Cloud)
Awan pribadi infrastruktur awan semata-mata dioperasikan untuk organisasi tunggal, baik dikelola secara internal atau oleh pihak ketiga, dan host baik secara internal maupun eksternal. Melakukan proyek awan swasta membutuhkan tingkat signifikan dan tingkat keterlibatan untuk virtualisasi lingkungan bisnis , dan membutuhkan organisasi untuk mengevaluasi kembali keputusan tentang sumber daya yang ada. 

Awan publik (Public Cloud)
Awan disebut "awan publik" pada saat jasa diberikan melalui jaringan yang terbuka untuk umum. Layanan awan publik mungkin bebas atau ditawarkan pada model pay-per-penggunaan. Secara teknis mungkin ada sedikit atau tidak ada perbedaan antara arsitektur awan publik dan pribadi, namun, pertimbangan keamanan mungkin substansial berbeda untuk layanan (aplikasi, penyimpanan, dan sumber daya lainnya) yang disediakan oleh penyedia layanan untuk audiens umum dan ketika komunikasi dilakukan melalui jaringan tidak dipercaya. Umumnya, penyedia layanan awan publik seperti Amazon AWS, Microsoft dan Google memiliki dan mengoperasikan infrastruktur di pusat data mereka dan akses umumnya melalui Internet. AWS dan Microsoft juga menawarkan layanan koneksi langsung disebut "AWS Direct Connect" dan "Azure ExpressRoute" masing-masing, koneksi tersebut mengharuskan pelanggan untuk membeli atau menyewa koneksi pribadi ke titik peering yang ditawarkan oleh penyedia awan.

Hybrid cloud 
Hybrid cloud adalah komposisi dari dua atau lebih awan (swasta, masyarakat atau publik) yang tetap entitas yang berbeda namun terikat bersama-sama, menawarkan manfaat dari beberapa model penyebaran. Hybrid cloud juga dapat berarti kemampuan untuk menghubungkan kolokasi, managed services dan / atau dedicated dengan sumber daya cloud. 
Gartner, Inc mendefinisikan layanan hybrid cloud sebagai layanan komputasi awan yang terdiri dari beberapa kombinasi dari layanan swasta, publik dan awan masyarakat, dari penyedia layanan yang berbeda. Sebuah layanan cloud hibrida melintasi isolasi dan penyedia batas sehingga dapat dengan sederhana dimasukkan ke dalam salah satu kategori swasta, publik, atau layanan cloud masyarakat. Hal ini memungkinkan seseorang untuk memperluas kapasitas atau kemampuan layanan awan, berdasarkan agregasi, integrasi atau kustomisasi dengan layanan cloud lain.